6 Fakta Unik Presiden Soekarno Yang Belum Banyak di Ketahui
Unniquer's semuanya, kali ini ane mau berbagi cerita tentang fakta unik tokoh-tokoh yang terkenal. Semua fakta ini di dapat dara buku otobiografi belia yang di tulis oleh Cindy Adams.
Ini Penampakan Bukunya Unniquer's
Dari
buku itulah berasal 7 fakta menarik yang belum diketahui tentang presiden
pertama Republik Indonesia kita Bung Karno (Soekarno). Langsung saja tanpa
bertele-tele, yang pertama:
1. Nama Asli Bung Karno adalah "Sukarno", Bukan "Soekarno"
Nha
yang pertama dan langsung bikin tercengang, berarti selama ini ane jawab soal
sejarah salah dong unniwuer’s L.
Pada halaman 23, Presiden Sukarno berkata bahwa nama aslinya adalah Soekarna,
namun dalam ejaan Jawa "a" menjadi "o" maka namanya menjadi
"Soekarno". Tapi kemudian dia ingin orang menuliskan namanya dengan
huruf "U", bukan "OE". Dan dia tidak punya nama depan atau
nama belakang, namanya hanya "Sukarno". Berikut kutipan bukunya :
Sekali waktu ada seorang wartawan goblok yang menulis bahwa nama awalku adalah Ahmad (Ahmad Soekarno). Sungguh menggelikan. Namaku hanya "Sukarno" saja. Memang dalam masyarakat kami tidak luar biasa untuk memakai satu nama saja. Waktu di sekolah namaku dieja "Soekarno" menurut ejaan Belanda. Setelah Indonesia merdeka aku memerintahkan supaya segala ejaan "OE" kembali ke "U". Juga ejaan dari perkataan "Soekarno" sekarang menjadi "Sukarno".
Sekali waktu ada seorang wartawan goblok yang menulis bahwa nama awalku adalah Ahmad (Ahmad Soekarno). Sungguh menggelikan. Namaku hanya "Sukarno" saja. Memang dalam masyarakat kami tidak luar biasa untuk memakai satu nama saja. Waktu di sekolah namaku dieja "Soekarno" menurut ejaan Belanda. Setelah Indonesia merdeka aku memerintahkan supaya segala ejaan "OE" kembali ke "U". Juga ejaan dari perkataan "Soekarno" sekarang menjadi "Sukarno".
2. Bung Karno Insinyur Yang Tak Pandai Matematika
Wah
semoga ane jadi insinyur juga ahh hehehe… Walaupun Presiden Sukarno merupakan
Insinyur lulusan ITB, justru sebenarnya dia sangat tidak suka dan tidak
menguasai Matematika. Yang dia suka hanya menggambar. Pada halaman 54, dia
berkata :
Aku mempunyai ingatan seperti bayangan gambar (visual) dan dalam pada itu aku terlalu sibuk memompakan soal-soal politik ke kepalaku, sehingga tidak tersisa waktuku untuk membuka buku sekolah. Dewi dendamku adalah ilmu pasti (IPA dan matematika). Aku tidak begitu kuat dalam ilmu pasti.
Menggambar arsitektur bagiku sangat menarik, akan tetapi kalkulasi bangunan dan komputasi jangan
tanya. Kleinste Vierkanten atau yang dinamakan Geodesi, semacam penyelidikan tanah secara ilmu pasti di mana orang mengukur tanah dan belajar membaginya dalam kaki persegi, dalam semua ini aku gagal.
Aku mempunyai ingatan seperti bayangan gambar (visual) dan dalam pada itu aku terlalu sibuk memompakan soal-soal politik ke kepalaku, sehingga tidak tersisa waktuku untuk membuka buku sekolah. Dewi dendamku adalah ilmu pasti (IPA dan matematika). Aku tidak begitu kuat dalam ilmu pasti.
Menggambar arsitektur bagiku sangat menarik, akan tetapi kalkulasi bangunan dan komputasi jangan
tanya. Kleinste Vierkanten atau yang dinamakan Geodesi, semacam penyelidikan tanah secara ilmu pasti di mana orang mengukur tanah dan belajar membaginya dalam kaki persegi, dalam semua ini aku gagal.
3. Bung Karno Pluralis Sejati
Ini dia Presiden Sukarno menganggap bahwa Tuhan bukan milik
perseorangan atau sekelompok orang. Ini sangat menarik sekali unniquer’s
menurut ane, karena pandangan Presiden
Sukarno ini sangat mengena buat kita sebagai Rakyat Indonesia yang berbeda-beda
suku dan agama. Pada halaman 59, beliau berkata :
Tahun 1926 (ketika berusia 25 tahun) adalah tahun dimana aku
memperoleh kematangan dalam tiga segi. Segi yang kedua adalah dalam
kepercayaan. Aku banyak berpikir dan berbicara tentang Tuhan. Sekalipun di
negeri kami sebagian terbesar rakyatnya beragama Islam, namun konsepku tidak
disandarkan semata-mata kepada Tuhannya orang Islam. Pada waktu aku melangkah
ragu melalui permulaan jalan yang menuju kepada kepercayaan, aku tidak melihat
Yang Maha Kuasa sebagai Tuhan kepunyaan perseorangan. Menurut jalan pikiranku
maka kemerdekaan bagi seseorang meliputi juga kemerdekaan beragama. Ketika
konsep keagamaanku meluas, ideologi dari Pak Cokro (gurunya di Jogja) dalam
pandanganku semakin sempit dan semakin sempit juga. Pandangannya tentang
kemerdekaan untuk tanah air kami semata-mata ditinjau melalui lensa mikroskop
dari agama Islam. Aku tidak lagi menoleh kepadanya untuk belajar.
4. Bung Karno Bukan Seorang Komunis
Ini
Unniquer’s yang diceritakan oleh Cindy. Presiden Sukarno memang merangkul semua
golongan, dari golongan agamis, nasionalis, sampai komunis. Tapi kedekatannya
dengan kaum komunis bukan berarti dia komunis. Pada halaman 60 beliau berkata :
Dalam bidang ideologi, aku adalah seorang sosialis. Kuulangi bahwa aku adalah sosialis, bukan Komunis. Aku tidak menjadi Komunis. Masih saja ada orang yang berpikir bahwa Sosialisme sama dengan Komunisme. Mendengar perkataan sosialis mereka tidak dapat tidur. Mereka melompat, "Haaa, saya sudah tahu! Bahwa Bung Karno adalah seorang Komunis!" Tidak, aku bukan Komunis. Aku seorang SosiaIis. Aku seorang Kiri. Orang Kiri adalah mereka yang menghendaki perubahan kekuasaan kapitalis-imperialis yang ada sekarang.
Kehendak untuk menyebarkan keadilan sosial adalah Kiri. Ia tidak perlu Komunis. Orang kiri bahkan dapat bercekcok dengan orang Komunis. Kirifobia, penyakit takut akan cita-cita kiri, adalah penyakit yang kutentang habis-habisan sama seperti Islamofobia. Nasionalisme tanpa keadilan sosial menjadi nihilisme. Bagaimana suatu negeri yang miskin menyedihkan seperti negeri kami dapat menganut suatu aliran lain kecuali haluan sosialis?
Dalam bidang ideologi, aku adalah seorang sosialis. Kuulangi bahwa aku adalah sosialis, bukan Komunis. Aku tidak menjadi Komunis. Masih saja ada orang yang berpikir bahwa Sosialisme sama dengan Komunisme. Mendengar perkataan sosialis mereka tidak dapat tidur. Mereka melompat, "Haaa, saya sudah tahu! Bahwa Bung Karno adalah seorang Komunis!" Tidak, aku bukan Komunis. Aku seorang SosiaIis. Aku seorang Kiri. Orang Kiri adalah mereka yang menghendaki perubahan kekuasaan kapitalis-imperialis yang ada sekarang.
Kehendak untuk menyebarkan keadilan sosial adalah Kiri. Ia tidak perlu Komunis. Orang kiri bahkan dapat bercekcok dengan orang Komunis. Kirifobia, penyakit takut akan cita-cita kiri, adalah penyakit yang kutentang habis-habisan sama seperti Islamofobia. Nasionalisme tanpa keadilan sosial menjadi nihilisme. Bagaimana suatu negeri yang miskin menyedihkan seperti negeri kami dapat menganut suatu aliran lain kecuali haluan sosialis?
5. Bung Karno Tidak Percaya Takhayul
Pada
halaman 112, diceritakan awal mula kenapa seorang Sukarno tidak percaya pada
takhayul. Ini juga merupakan kisah yang menarik. Berikut kutipan bukunya :
Aku percaya pada hari baik dan hari nahas, aku percaya pada jimat yang membawa rahmat dan jimat yang mempunyai pengaruh jahat. Di Bandung ada orang yang memberiku sebentuk cincin pakai batu. Dalam batu itu terlihat lobang berisi cairan hitam yang tidak pernah tenggelam. Seperti biji kecil yang mengapung dan selalu berada di atas. Seorang pengagum memberikan benda yang aneh ini kepadaku dengan ucapan, "Sukarno, semoga engkau tetap berada di atas seperti biji yang mengapung ini." Ia dinodai oleh kekuatan guna-guna, tapi aku mempercayainya. Di waktu itu aku mempercayai apa saja, karena aku memerlukan segala kekuatan yang bisa kuperoleh.
"Jangan lupa, Sukarno," katanya, "Batu ini bukan sembarang batu. Dia membawa untung."
Baiklah, aku percaya. Tapi tidak lama setelah itu aku tertangkap dan dibuang ke Pulau Bunga. Sejak itu, aku tidak percaya lagi kepada takhayul. Demikianlah, ketika kuyakinkan pada diriku sendiri, kepercayaan yang kegila-gilaan ini harus dihentikan. Dan kukatakan pada diriku, "Engkau sudah melihat, penyakit takhayul yang jahat".
6. Bung Karno Pakai Kopiah Karena Kepala Botak
Ini gak ane ngada-ngada lho Unniquer’s. Menurut pengakuan
beliau, beliau adalah orang yang pertama kali memperkenalkan kombinasi antara
jas modern dengan peci/kopiah hitam kala acara-acara Jong Java. Dari sanalah
banyak yang meniru gaya berpakaian seperti itu dan jadi ciri dari kaum
intelektual Indonesia. Namun pada halaman 42, Presiden Sukarno memberitahukan
alasan lain kenapa dia memakai kopiah. Berikut kutipan bukunya :
Pada waktu aku melangkah gagah keluar dari kereta api di
stasiun Bandung dengan peciku yang memberikan pemandangan yang cantik, maka
peci itu sudah menjadi lambang kebangsaan bagi para pejuang kemerdekaan. Tapi
kalau sekarang, peci itu bagiku lebih merupakan sebagai lambang untuk
pertahanan diri. Sesungguhaya, kepalaku kian hari semakin botak. Karena orang
Islam diharuskan mencuci rambutnya setelah dia berhubungan dengan seorang
perempuan, maka kawan-kawan menggangguku, "Hei Sukarno, itu barangkali
yang membikin Bung botak." Apapun alasannya, aku gembira karena telah
mempunyai pandangan ke depan 44 tahun yang lalu untuk membikin peci ini begitu
hebat.”
Itulah unniquer;s semua 6 fakta menarik tentang Presiden Pertama Kita Sukarno nukan Soekarno yaa hehe ^^. Share juga ke teman-teman kalian biar gak salah lagi jawab soal sejarah nya hehe ^^
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan ^^ EmoticonEmoticon